Senin, 26 Desember 2016

Terima kasih Tuhan.. Terima kasih 2016..

2016..

Terima kasih Tuhan..

Terima kasih untuk satu tahun yang amat sangat berharga..

Terima kasih untuk satu tahun yang memberi hamba banyak pelajaran baru..

Terima kasih untuk satu tahun yang mengajarkan hamba untuk bangkit setelah jatuh terpuruk..

Terima kasih untuk satu tahun yang membuka mata hamba menjadi  lebih lebar akan kejamnya dunia..

Terima kasih untuk satu tahun yang membuat hamba lebih mengenal beberapa tipe sifat manusia..

Terima kasih untuk satu tahun yang menambah keyakaninan hamba untuk memilah mana orang yang dapat dijadikan teman dan dipercaya mana yang tidak..

Terima kasih untuk satu tahun yang mengisi pundi-pundi tabungan saya dengan sukses.. HEHEHEHE~

And last but not least, Terimakasih Tuhan untuk waktu satu tahun lagi yang Kau berikan pada hamba, Ayah Hamba, Ibu Hamba, Kakak-Adik Hamba, Keponakan-Keponakan Hamba dan semua orang-orang yang Hamba kasihi untuk hidup. Terimakasih Tuhan, saya benar-benar berterima kasih akan kemurahan hati-Mu..

---------------------------------------------------------------------------------

2017..

Ada satu harapan yang ingin saya capai dari kamu..

Yaitu (pacar) saya pengen banget bisa sekolah lagi, entah itu ambil S2 atau ambil profesi atau ambil course atau ambil sertifikat, yang mana aja yang penting belajar lagi, deh. Hehe.

Karena dalam setahun kemaren saya benar-benar tidak ada belajar dan jujur saya kangen~


Yahhhhh.. pokoknya AMIN~~~~~~

Jumat, 28 Oktober 2016

SANDIWARA

Pernah ga sih kalian mikir kalau dunia ini adalah panggung sandiwara terbesar?

Bukan cumen hidup kita aja yang penuh sandiwara, tapi semua aspek dalam kehidupan kita di dunia ini.

Duh, aku sebenernya rada males nulis hal yang sensitif. Karena kalau sudah ngomongin hal ini otomatis pembahasan akan menjurus ke hal-hal yang sensitif. Seriously, aku ga pengen ada yang salah paham dan memicu perdebatan. Karena aku sama sekali ga suka sama yang namanya debat,

Kalo debat tentang hal yang pasti misalnya tentang ilmu pengetahuan seperti matematika, maybe, aku masih bisa terima (meskipun ilmu pengetahuan pun masih banyak mengandung unsur yang diperdebatkan, tapi seengaknya kita tau kalau matematika adalah salah satu ilmu pasti, CMIIW). Tapi kalau udah debat pendapat, aku sama sekali ga suka dan berusaha menghindarinya sebisa mungkin.

Kenapa? Karena pendapat adalah hasil dari pemikiran dan cara pandang seseorang akan suatu hal. Dan setiap orang memiliki pemikiran dan cara pandangnya sendiri-sendiri. Aku ga boleh memaksakan pemikiran dan pendapatku ke orang lain begitupula sebaliknya, orang lain ga boleh memaksakan pemikiran dan pendapatnya ke aku.

Dan menurut aku juga, debat untuk hal-hal yang memang masing-masing punya keyakinan yang sama kuatnya itu adalah hal yang buang-buang waktu. Contoh? Agama. Disini aku sebagai muslim punya keyakinan yang kuat akan agamaku, begitupula dengan kalian yang mungkin beragama Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, Konghucu dll. Aku tidak akan ikut campur dengan pilihan dan keyakinan orang lain karena urusan itu adalah urusan pribadi masing-masing. Menghargai sesama dan tidak perlu menghakimi pilihan orang lain. Bukankah kita memiliki hak yang sudah ada sedari kita pertama kali lahir di dunia? Bukankah perbedaan itu indah?  :)

Selasa, 03 Mei 2016

Rahasia Dibalik 'Waktu'

Oh My God! 2016 udah masuk bulan kelima! Puasa tinggal hitungan hari lagi! Dan utang puasa aku tahun lalu masi banyaakkkkkkk! Aaaakkkkkk!!! *oke ini penting banget*

Again again and again I wanna say “time flies~ really really fast~”
Ga kerasa umur aku udah 22 tahun. Tua? Ga juga sih, kan forever younggggggg. Ya, Ga? :)))) 

Oh iya di tahun ini juga ga ada perubahan dengan ulangtahunku 2 tahun sebelumnya, aku tetap merayakan ulangtahun ku dalam keadaan “Jomblo”. And it means, gue masih jomblooooo!

Bangga? Iyalah, biar kata aku jomblo tapi hidupku bahagia banget karena dikelilingi dengan keluarga, teman-teman dan sahabat-sahabat yang selalu ada buat aku.

Ga ngerasa ada yang kurang gitu, Em? Kalau misalnya lagi butuh temen jalan, temen cerita atau moodbooster, gimana?

Ya ga gimana-gimana sih, Alhamdulillah kan temen aku kebanyakan cowok jadi mereka bisa lah ya sekali-kali berperan jadi cowokku. Heh? apaan sih, Em? -_- HAHAHAHA.
Engga lah bercanda, maksudnya mereka-mereka ini kan bisa banget jadi temen jalan plus temen ceritanya aku. 

Kalau masalah moodbooster hmmmmm aku sekarang lagi berusaha untuk ga menggantungkan harapan ataupun kebahagian sama orang. Cause if you don’t want to get hurt, don’t hope too high, right?

Lebih baik kecewa karena diri sendiri daripada kecewa karena terlalu berharap dengan orang lain. 

Ada waktu ketika kamu lagi sedih, bete atau kesal lalu pengen banget dihibur sama moodbooster kamu tapi mereka juga lagi merasakan hal yang sama denganmu, toh akhirnya mereka gabisa jadi moodboostermu saat itu, kan? Bukankan kamu bakal makin sedih? Makin bete? Makin kesal?

Hal itu yang pengen aku hindari, aku ga mau kalau orang lain yang menjadi tolak ukur naik turunnya moodku. I’m own myself, jadi aku yang harus mengaturnya.

Egois? Mungkin. Makanya aku masih mencari orang yang pemikirannya sebelas duabelas dengan ku, yang juga mikir kalau arti pasangan ga seberat quote akun-akun galau di Instagram, Line, Twitter dan sosmed lainnya.

Ciyaaalllll, aku suka sebel sendiri kalau buka timeline Line dan banyak yang nge-share quote-quote galau! Pacaran ga seribet itu! Toh kalau jadi suami istri juga nantinya ga bakal kaya yang di quote-quote itu! -_____- *emmy sirik mode on*

Jadi daripada pacaran tapi suka berantem karena hal sepele dan suka drama-drama tai kucing kayak "kamu sibuk banget, sih? kapan ada waktu buat aku!" atau "kok kamu ga ada kabar, sih? kamu masih nganggep aku pacar, kan?" de-el-el, mendingan sendiri dulu deh ya itung-itung sambil memantaskan diri untuk jadi lebih baik buat pasangan kita kelak. #tsadessttttt
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...