Hallooooooooooooooooooooooooooooooooo..............................
It's been half of year since my last posted, right?
Do you miss me? :$
Hmmm.. Sebelumnya mari kita ucapkan bersama-sama, "Welcome 2014!"
Yap! ga kerasa udah tahun 2014 aja, ga kerasa umur bentar lagi udah mau
kepala 2, ga kerasa udah masuk semester-semester puncaknya kuliah, ga kerasa
beban hidup udah makin nambah, ga kerasa pikiran dan mindset perlahan udah
mulai beranjak 'dewasa’ dan ga kerasa kalo masih jomblo
aja............................... *abaikan*
Banyak hal-hal yang udah terjadi di 2013, dan hal-hal itu pastinya bakal jadi pengalaman dan pelajaran yang akan aku dijadikan refrensi buat kedepannya.
Ngerti? Semoga enggak.
Intinya banyak kejadiaan di tahun 2013 yang ngebuat aku jadi ngomong,
“oh jadi ini yang namanya dunia”
“oh gini toh kerasnya kehidupan”
“oh ini toh yang dirasain orang-orang dewasa itu”
“oh gini toh ternyata yang harus aku perbuat kalo kedepannya entar hal gini kejadian lagi”
dan “oh” “oh” lainnya..
Ngerti? Semoga enggak lagi.
Yahhhh seperti itulah, banyak ilmu dan kejadian yang aku dapat dari tahun
2013, baik itu kejadian-kejadiannya maupun orang-orang yang terlibat
dikejadian-kejadian itu.
Kebetulan di tahun 2013 ini aku banyak ketemu orang-orang baru dengan segala
karakteristik dan wataknya masing-masing. Dan dari sini aku jadi bisa lebih
menambah pengalaman untuk menghadapi beribu-ribu bahkan berjuta-juta jenis
watak orang lain di dunia ini.
Simple-nya mungkin,
“Ga akan selamanya kita bisa dengan mudah menyatukan beberapa kepala dalam satu pemikiran, pasti ada waktu dimana kita bakalan menghadapi konflik-konflik dan/atau perkelahian satu sama lain terlebih dahulu sebagai proses untuk akhirnya bisa mencapai penyatuan pemikiran tersebut”.
Tapi menurut pengalamanku pribadi, justru konflik-konflik itu lah yang membuat kita jadi bisa mengenal berbagai macam karakteristik pribadi seseorang. Bagaimana kita menghadapi dan menyikapinya dengan kepala dingin atau bagaimana kita harus bisa memposisikan diri kita untuk bias menyatu dengan pribadi orang lain itu.
Contohnya sih kalau buat aku itu di acara “Fekonversary”. Nanti di postingan selanjutnya (entah kapan) aku bakalan mengulas sampai tuntas apa itu Fekonversary: the worth thing I had in 2013.
Kira-kira apa lagi yang terjadi di 2013? Aku pun bingung, mungkin saking banyaknya kejadian-kejadian yang menyenangkan atau bahkan sangat menyakitkan kali yaaaa.. HA HA HA..
Mungkin masalah cinta?
Hmmm.. wait..
Apa itu cinta? I never know and never feel about that.
Kalau menurut seseorang yang aku panggil abang dan umurnya udah
berpengalaman banget tentang masalah percintaan gini dan sekaligus pernah nikah
tetapi akhirnya cerai, mustahil sebuah hubungan itu dijalanin tanpa adanya
cinta, kalau kamu ga cinta untuk apa kamu mau menghabiskan waktu bersama dengan
dia tiap harinya?
Apa yang dibilang abang ini (untuk lebih mudahnya kita sebut saja dia ‘Abang
Bunga’) ada benarnya, bahkan bener banget. Tapi masalahnya itu, berapa banyak
sih yang menjalanin hubungan serius seperti yang Abang Bunga bilang? Bukan
maksudnya hubungan orang-orang diluar sana banyak yang ga serius. Bukan..
Tapi coba deh kalian amatin sendiri, diumur ku yang 19 tahun ini dan
temen-temen seangakatanku yang kebanyakan berumur 20 tahun dan bahkan ada yang
21 tahun yang notabene udah bisa dibilang ‘dewasa’, masih ada dari mereka yang
pacaran cumen sekedar status atau cumen sekedar di depan pasangannya bersikap
mesra tapi di belakang punya banyak gebetan lain. Masih ada yang pacaran karena
pengen minta jatah ini itu. Masih banyak yang pacaran cumen untuk diakui hebat
karena berhasil dapetin pacar yang tergolong ‘produk bagus’. Dan yang
terpenting, masih banyak orang yang pacaran lalu SELINGKUH!
Kalian tau? Selingkuh itu bagiku hal yang udah bener-bener nunjukin ketidakdewasaan
seseorang. Kalau kalian udah dewasa, kalau kalian sayang sama pacar kalian,
kalau kalian udah mutusin untuk berkomitmen menjalani hubungan dengan pacar
kalian, itu berarti kalian sudah harus siap dengan semua konsekuensinya. Harus
siap untuk setia, harus siap untuk menjalani semuanya berdua bersama-sama,
harus siap untuk bosen saat udah lama banget menjalanin hubungan itu dan harus
bisa menerima dan memperbaiki segala kekurangan pasangan.
“karena kamu terlalu cuek”
“karena kamu selalu sibuk”
“karena kamu ga pernah ada disamping aku kalau aku butuhin”
“karena aku bosen sama kamu”
"karena kamu ga pernah buat aku bahagia”
dan karena karena lainnya yang pada akhirnya semua akan akan menjadi ,
"sampe akhirnya aku nemuin orang lain yang sanggup ngebuat aku ngerasain yang ga aku rasain waktu aku sama kamu”.
Kalian tau itu semua BULLSHIT! Tetapi masih ada orang-orang yang seperti itu. MASIH ADA!. IYA, MASIH ADA.
Padahal lebih baik kalian minta putus ke pacar kalian daripada selingkuh! Toh rasanya sama-sama sakit kan?
Apa enaknya punya hati yang terbagi dengan beberapa orang?Apa enaknya kalau nanti akhirnya kalian dihadapkan dalam situasi yang harus memilih salah satunya?
Karena yang aku tau sih cinta itu bukan
untuk dijadikan pilihan, cinta itu adalah keputusan.
Kalau kalian ga suka punya pacar cuek, yaudah kalian putusin dan cari pacar selanjutnya yang ga cuek. Kalau kalian ga suka pacar sibuk, yaudah kalau kalian ‘ditembak’ sama orang yang kalian tau punya pekerjaan dan kegiatan yang sibuk, ya gausah diterima.Kalau kalian bosen ama pacar kalian ya putusin! Atau kalau masih pacaran gini aja udah bosen gimana kalauudah nikah nanti?Kalau kalian ga bahagia dengan pacar kalian, untuk apa kalian masih melajutkan hubungan kalian? Toh pacaran kan untuk buat kita bahagia.
Ngomong emang gampang kan? Prakteknya yang susah.. Kalau kalian gamau kaya
gitu, makanya gausah selingkuh!
Untuk orang-orang yang masih SMP, SMA dan masih baru-baru masuk kuliah, aku
masih bisa maklum ngeliat mereka hobby selingkuh. Meskipun aku tetep ga membenarkan hal itu. Tapi untuk mereka-mereka yang
udah berumur 20 tahun atau semester 5 keatas tapi masih aja doyan selingkuh,
emtah apa yang ada di pikiran mereka itu, mungkin mereka ga malu sama umur
mereka. Apalagi mereka yang udah nikah lalu selingkuh, apa kalian ga tau apa
itu arti dan sucinya sebuah pernikahan? :)
Mungkin kalian bakal ngomong. “karena kamu belum pernah ngalamin hal ini makanya kamu bisa ngomog kaya gitu. Kalau kamu nanti ngalamain hal ini, mungkin kamu tau apa yang kami rasain”.
Ya benar, aku emang belum pernah ngalamin hal ini dan sebisa mungkin jangan pernah aku ngalamin hal ini. Toh kalau kedepannya nanti mungkin aku ngalamin hal ini, kalian bisa dan boleh teriak didepan muka ku untuk bilang kalau aku adalah manusia hina yang menjilat omongannya sendiri! Siapa yang tau kan?
Kalian harusnya bisa menghargai peerjuangan orang-orang yang menjalanin hubungan ‘beda agama’ atau hubungan yang ‘tidak direstuin’.
Mungkin yang sekarang sedang menjalanin hubungan beda agama sangat paham apa yang aku maksud, karena perjuangan mereka untuk tetap tegar menjalanin hubungan ini sangat besar. Aku sangat amat mengerti dan menghargai orang-orang itu, karena aku tau gimana rasanya. Bukan.. bukan karena aku pernah ngalamin hal ini, tapi karena aku hampir beberapa kali akan mengalaminnya.. *sumpah demi apapun ini bukan curcol*
Begitu juga dengan perjuangan orang-orang yang meginginkan restu untuk hubungan mereka, seberapa besar usaha mereka memperjuangkan hubungan mereka dan kalian yang diluar sana masih saja berniat untuk selingkuh dan bermain-main dengan hubungan kalian di usia yang sudah bisa dibilang dewasa itu? Think again, Guys. :)
Tapi apa yang aku tulis diatas tadi itu cumen pandangan menurutku pribadi. Kalau kalian ga setuju dengan tulisanku ini aku juga ga keberatan. Karena seperti yang aku bilang diatas tadi, setiap orang punya karakteristik dan pemikiran masing-masing, aku gabisa maksain pemikiranku ini ke orang lain. Jadi apabila ada kesalahan kata-kata dalam penulisan ini, saya meminta maaf yang sebesar-besarnya karena ini hanyalah murni pemikiran saya yang mungkin masih sangat dangkal. Sekian dari saya dan terima kasih..
Dunia 2014, aku datang...
BalasHapus