Semakin bertambahnya umurku, aku semakin belajar
untuk tau dan mengerti gimana dunia itu.
Kejamnya duna, indahnya dunia, menyenangkannya
dunia, tragisnya dunia, menjenuhkannya dunia ataupun menyengsarakannya dunia
itu. Iya, dunia itu penuh kehidupan yang dramatis. Kadang bahagia banget,
kadang sedih banget, kadang ngerasa mencapai puncaknya, kadang ngerasa terpuruk
dan jatoh di jurang yang sangat dalam.
Ga ada satupun orang yang bisa menebak dan
mengetahui gimana jalan hidup mereka sampai ajal mereka menjemput, termasuk aku
tentunya. Mungkin aku sering berkhayal dan membayangkan hidupku yang indah
suatu saat nanti bersama suamiku, anak-anakku, kedua orangtuaku dan
saudara-saudaraku, tapi apakah yang ku bayangkan akan beneran terlaksana
ataukah mungkin kebalikannya? Atau bahkan mungkin saja aku sudah menemui ajalku
sebelum aku bisa merasakan semuanya? Hanya Tuhan yang bisa menjawabnya.
Setiap orang tentu saja punya cita-cita yang
manis, cita-cita yang indah bahkan cita-cita yang mulia, begitu pula aku. Tapi
kembali ke masalah tadi, hanya Sang Pencipta lah yang sanggup menjawab
semuanya.
Terkadang kita terlalu egois saat merasa kita
lah satu-satunya orang di dunia ini, merasa kita lah satu-satunya orang yang
punya perasaan di dunia ni, dan merasa kita lah satu-satunya orang yang punya
pemikiran di dunia ini. Nyatanya kita salah..
Ada beribu-ribu, berjuta-juta,
bermilyar-milyar manusia yang hdup di dunia ini. Dengan cerita, penderitaan,
kebahagian, keberuntungan, kebuntungan dan kesedihan mereka masing-masing. iya,
setiap individu punya kehidupan masing-masing.
Aku orang yang paling labil kemaren, bukan
berarti sekarang aku udah ga labil lagi, aku masih labil namun sudah mulai
mengerti sedikit-sedikit tentang apa itu arti dari sikap ‘dewasa’.
Aku mulai belajar dari setiap
pengalaman-pengalaman hidup orang-orang di sekitarku, baik yang lebih tua, yang
seumuran atau bahkan yang lebih muda. Umur seorang ga menjamin banyaknya
pengalaman yang mereka punya. Yang usianya 50-an tahun saja mungkin kalau
hidupnya selalu anteng-anteng ga akan terlalu punya banyak pengalaman, tapi ada
yang masih berumur pulahan tahun tapi sudah punya banyak pengalamn hidup.
Contohnya?
Seseorang yang sudah terlahir dari sebuah keluarga yang kaya raya dan ga pernah bangkrut sehingga selalu ngerasa berkecukupan tanpa pernah merasa kekurangan, punya wajah yang jauh dari kata jelek sehingga tidak susah mendapat jodoh yang diiinginkan, selalu punya seseorang yang dapat disuruh untuk melalukan yang dia diinginkan, bahkan sampai ajalnya menjemput pun dia tidak pernah punya kesulitan hidup yang berarti.Bandingkan dengan seorang anak yang sejak lahir sudah berada di dalam situasi ekonomi yang sulit, dari kecil selalu mendapat gizi makanan yang pas-pasan bahkan akhirnya sampai harus bekerja keras untuk memenuhi gizi nya sehari-hari dan adik-adiknya disaat kedua orangtua-nya telah meninggal dunialebih dahulu. Merasakan bagaimana kerasnya kehidupan dan mencoba melewatinya dengan penuh ikhlas atas segala rintangan dan cobaan, dan selalu percaya kalau suatu saat nanti dia akan menjadi orang sukses. Sampai pada akhirnya dia menjadi sukses dan kaya raya lalu bisa membuat adik-adiknya tidak perlu merasa kesusahan lagi, kedua orang tua-nya di surga merasa puas dan tersenyum melihat keberhasilan anak sulungnya, dan saat ajalnya menjemput walaupun dia masih sangat muda dan belum bekeluarga, tapi dia sudah merasa tenang untuk meninggalkan dunia ini.
Can you imagine?
Di hari yang bersamaan ada 2
orang yang meninggal dunia dengan perbedaan usia yang jauh, yang satu adalah
bapak-bapak tua dan yang satu adalah anak muda. Tapi pengalaman hidup yang
mereka punya sangat berbeda jauh, mungkin bapak-bapak tua itu punya banyak
waktu untuk mendapatkan banyak pengalaman, namun karena hidupnya yang sangat
adem ayem itu lah yang membuat tidak banyak perjuangan yang dia lakukan untuk
dijadikan sebagai pengalaman hidup,berbanding terbalik dengan anak muda ini,
walaupun dia masih muda, tetapi sudah banyak sekali perjuangan dan pengalaman
hidup yang ia lewati dari semenjak dia lahir di dunia ini sampai menghembuskan
nafas terakhir.
Mungkin contoh di dunia nyata ga se-simple
itu, tapi setidaknya itu lah gambaran kasarnya.
Punya keluarga yang brokenhome? Bersyukurlah
kalian masih bisa mengetahui dan melihat siapa orangtua kalian. Lihatlah disana
ada orang-orang yang tidak pernah bisa melihat wujud orangtuanya karena
ditinggal mati sedari masih di kandungan.
Punya keluarga yang ekonominya rendah?
Bersyukurlah kalian masih bisa merasakan kejamnya dunia ini dan merasakan
perjuangan hari demi hari hidup di dunia ini. Lihatlah disana banyak
janin-janin yang tidak bersalah digugurkan orangtua mereka yang tidak ingin
mereka ada di dunia ini sehingga janin-janin tidak bersalah itu belum sempat
melihat bagaimana bentuk nyata dunia itu.
Punya keluarga yang menurut kalian tidak punya
waktu untuk kalian? Bersyukurlah karena kamu sempat merasakan menjadi bayi yang
ditunggu-tunggu kelahirannya dan menjadi salah satu alasan mereka mencari uang
untuk membiayai kalian. Lihatlah disana banyak orang yang tidak sempat
merasakan kasih sayang orangtua sedikitpun karena saat dilahirkan di dunia, mereka
sudah dibuangdi tempat sampah.
Punya pacar dan dikhiantin atau diputusin?
Bersyukurlah kalian masih disayang Tuhan untuk dapat berjodoh dengan orang yang
jauh lebih baik. Lihatlah disana banyak orang-orang yang berusaha tegar dan
kuat melihat kekasihnya yang meninggal terlebih dahulu dikuburkan sebelum
keingininan mereka untuk menikah tercapai.
Pernahkah kalian pikir kalau masalah paling
berat yang kalian hadapi itu sesungguhnya bukan hanya kita yang merasakannya?
Tapi mungkin ada beberapa orang lainnya yang juga merasakan penderitaan seperti
yang kita rasakan sekarang, atau bahkan mungkin jauh lebih berat?
Percaya kalau Tuhan pasti punya rencana yang
jauh lebih indah kedepannya, mencoba untuk ikhlas atas semua yang terjadi,
mencoba tidak selalu merasakan sebuah masalah dari sudut pandang kita saja, dan
percaya kalau semua yang terjadi pasti punya hikmah indah yang tersembunyi.
Ini adalah sebuat
tulisan dari perempuan berumur 18 tahun
yang mungkin bisa dibilang ‘sok dewasa’ dan 'sok bijak'. Tulisan ini ditulis tanggal 23
Mei 2013. Mungkin karena lupa atau saking sibuknya, tulisan ini terlupakan
untuk di post. Maka hari ini tertanggal 5 Maret 2014, disaat sedang membuat
tulisan baru dan saat sudah berumur 19 tahun, tulisan lama ini akhirnya
ditemukan dan akhirnya sekarang dipostingkan.
Tertanda,
Emmy Martianty.
Dalem banget.. :)
BalasHapushehehehe makasihhh.. :)
Hapusini tulisan lo bukan 'sok dewasa' sama 'sok bijak'. tapi tulisan lo emang dewasa dan emang bijak. keren.
BalasHapusmakasihh :)) kemaren lagi kesambet deh kayaknya makanya bisa nulis kaya gini haha :))
Hapus